Sunday, July 28, 2013

Sayap dan dunia yang dipinjam - part 3

Saya sekolah sains, tapi saya jadi kerani aje, kan seolahnya saya berada (sedang terbang) dalam dunia orang lain? Dan yang kelakarnya pernah ada orang menuduh saya SB buat kerja mengintip kerani-kerani. OMG OMG, orang itu memang gila, mana ada SB GEMUK he he he.  Jadinya  saya kena merendahkan tahap pemikiran saya ke tahap mereka. Bercakap cara mereka dan masuk ke dalam kerisauan, impian dan harapan mereka.  Ini sangat bermakna dan berguna dalam perkembangan peribadi saya.

Memang pada mulanya agak susah mau menyesuiakan diri dengan mereka. Tapi jadi lebih mudah melalui pengusaan dua bahasa. Bahasa Melayu, dialek nogori atau lately Kedah…(bos baru is Kedahan, and one of my favourite pastime yang disukai kawan, tapi dibenci bos ialah memparodikan /mengejek /melakunkan semula  gaya bos banyak sengal, perasan baguih sangat, no?) untuk berfikir seperti kerani SPM. Manakala saya menggunakan, Bahasa Inggeris dan Melayu tinggi siap dengan puisi dan pantun bila mau mengekspresi  perasaan marah, bimbang, risau dan impian saya.  Dan bila saya mula berbahasa Inggeris, none of them akan amik port benda yang saya cakap…. “leave her alone, dia sedang dalam mode meracau/merapik-meraban, berangan sedang terbang ke dunia Einstein /Socrates dieh.”

Selain dari itu kita kena sangat berhati-hati tika bercakap, benda kita cakap biasa, tapi bisa bikin mereka kecil hati…but once they know, yang you ni naturally born sarcastic, atau orang Melaka kata “bako darah, lahanatz, mulut tak ada insurans”,  mereka ok. Meraka juga lebih mudah untuk memaafkan kita. Pun begitu saya memang sangat jaga mulut, walau payah….dan sangat rasa gembira bila mereka menobatkan gelaran “control laser” kepada saya.

Persahabatan adalah persahabatan tulen, ikhlas abadi sebab IQ mereka tidak terlalu tinggi untuk memikir agenda itu dan ini. Mereka juga, saya kira, tidaklah begitu taksub untuk mengubah dunia.  Selalu ada rasa, eh itu kerja orang-orang pandailah, aku ini kerani aje. Pendek kata saya dan mereka kurang rasa terbeban untuk berammar-maaruf, bernahi-mungkar.  Eh ustaz, ustazah, kan ada. Karang kerani kalau bersyarah lebih-lebih karang apa pula orang kata….dah gilo ka ekau??? He he he…

Dunia mereka dan saya adalah lebih kepada hablumminanas yang terkadang kemampakan seperti mereka dan saya ni eh macam talam bermuka-muka aje. Blakang bos, benci bos, tapi bila depan bos, kemain mengekek-ngekek lagi ketawa-ketawa bergurau dengan bos. If you don’t like your bos, don’t show it in front of her or him. Balik blakang bule. Why not ah? Ntah tak taulah dan gitu rule dia, ko ikut ajelah. Sebab bila bos jengkel dan bencikan seseorang, satu office boleh rasa tak seronok. We love our friend and off course we don’t want to put/send our friends in such discomfort zone.

Kesimpulannya, it’s wonderful and beautiful life. Kurang beban, all you have to do, jaga disiplin kerja. Tak susah, tapi tak juga mudah. Hmmm cuba bayangkan ya kalau saya ini Ketua Unit, Ketua Jabatan….tentu susah,kan.  Hmmmm bayangkan pula saya eehhh tak mau bayangkanlah. Ngeriiiii.


Namun bila sampai waktunya nanti saya harus juga pergi meninggalkan dunia yang serba senang dan santai ini. Bersedia untuk memikul beban tanggung-jawab yang lebih berat. Cuba bayangkan tetiba saya dipinang orang dan jadi Isteri kepada seorang ahli korprat (kan saya nak kawen dengan orang kaya aje, tak kaya tak mau!) arghhhhhh tidaaaakkkkkkkkk!!! Ha ha ha.

No comments: