Thursday, March 29, 2012

Feeling


Rasa macam tak ada de tenaga, rasa letih dan lesu, sedih.  Tak bersemangat aje rasanya. Sedih, pilu semua ada. Sangat tahu kenapa, tapi tak payahlah cerita, panjang, lenguh nak menaip, dari bercerita kenangan silam baik focus pada rangcangan masa depan yang cerah. Jadi saya kongsi aje rasa itu. Rasa saya ketika ini. Rasa mau mati….ooo tidak, gila apa? Letih aje, rasa nak baring dan nangis-nagis aje. Hey, buat apa mau mati, tidak lama lagi segala kepedihan, kedukaan dan keperitan yang saya tanggung selama ini akan berakhir.

Saya anggap segala apa yang berlaku adalah kifarah atas dosa-dosa yang lalu. Yalah bila kita rasa pedih dan terinaya, tertindas, tertipu, terpedaya, ditikam dari belakang, kita jarang mau memperhalusi  masa silam dan kekilafan yang lalu. Mungkin kita ada menyakiti orang tanpa kita sedari sebab niat kita nak menegur/ bercakap itu hanyalah mau mencadang penambah baikkan untuk kebaikan bersama juga.  

Dan, sudah semistinyalah kita manusia yang dinamik sifatnya senentiasa memerlukan peningkatan ilmu kemahiran hidup. Belajar, pertingkatkan ilmu pengetahuan, ilmu komunikasi berkesan, seni bercakap-cakap, bukan cakap main lepas ikut suka rasa gerak hati emosi aku. Spiritually, mendalami ilmu memperkayakan telaga sabar di hati sanubari kita dan meyakini  keindahan sabar. Sabar menahan lidah dari berkata-kata sebelum berfikir. Memang sabar itu kadang rasa menampakkan kita macam orang bodoh, lemah dan dungu, IDIOT, tapi buah dari pohon sabar itu sangat manis, segar dan mendamaikan.

Nah, segala rasa sedih dan piluku,
segeralah dikau berlalu,
Limpahilah aku dengan kefahaman dan empati
Yang mengunci  lidahku dari mengomel itu dan ini
Damailah segera teluk rasa hati
nan bergelora dihambat ombak resah tak bertepi
Bimbangkan TULAH keramat pada
bilah-bilah kata
“Kerna pulut santan binasa
      Kerna mulut badan binasa”
Hai nasib badan, ya Tuhanku.

No comments: